Suaradesa.co (Bojonegoro) – Ademos mengajak warga Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menginovasi produk berbahan singkong dan pisang.
Ajakan ini diimplementasi melalui pelatihan yang digelar selama dua hari, Rabu (25/5/2022) dan Kamis (26/5/2022) di Panggon Sinau Bareng Ademos.
Program yang terlaksana berkat dukungan Sampoerna Untuk Indonesia (SUI) tersebut, diikuti oleh kelompok PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) dan Tim Penggerak PKK Desa Dolokgede.
Duta Petani Millenial Jawa Timur, Agitya Krisantoko merasa sangat senang berbagi pengalaman dengan peserta, terlebih para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
“Karena pelatihan yang dilakukan sangat berhubungan sekali dengan apa yang saat ini terjadi pada sektor UMKM,” tegasnya.
Dia mengatakan, ada tiga hal yang membuat produk UMKM itu menjadi maju. Yang pertama, produk tersebut dekat dengan pasar atau sasarannya, yang kedua dekat dengan bahan baku, dan yang ketiga adalah tersentra.
“Kalau di sini, saya rasa kita sudah sangat strategis jika melihat potensi yang dimiliki,” tukasnya.
Kawasan Desa dengan bahan baku produksi yang sangat melimpah, tinggal bagaimana mengelola hal ini menjadi bisnis yang tersentra atau terkelompok, supaya nanti jika orang dari luar desa mau berkunjung kemari, akan sangat mudah mengingat bahwa Desa Dolokgede ini adalah sentranya UMKM yang memproduksi olahan pisang dan singkong.
Tidak hanya mengajak diskusi dan memberikan materi, Tyo juga tidak sungkan berbagi pengalamannya kepada peserta.
Dia mencontohkan, saat memulai karir sebagai pegiat tani di desanya yakni Desa Ngraseh, Kecamatan Dander sempat dicibir oleh tetangganya, karena hanya menjadi seorang petani selepas lulus dari bangku kuliah.
Namun, karena antusias dan semangatnya justru hal tersebutlah yang membuatnya terus termotivasi untuk melakukan pembaharuan.
“Kalau kita lantas menyerah hanya karena orang lain mencoba menjatuhkan usaha kita, kapan kita akan naik level ibu ibu,” ucap Tyo sambil tertawa.
Dalam kegiatan tersebut, peserta tidak hanya dibekali dengan materi saja tetapi juga diadakan pelatihan pengolahan produk makanan berbahan dasar pisang yang dipandu langsung oleh Ketua Asosiasi Produsen Makanan dan Minuman, Kristianingsih pada hari berikutnya.
Kristianingsih mengajak peserta mengolah buah pisang menjadi bolu panggang dan bolu kukus pisang dan memberikan resep agar kedepannya dapat mencoba sendiri resep tersebut.
Salah satu peserta Heni, mengatakan, sangat bersemangat mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Ademos, dan berharap akan ada kegiatan serupa yang bisa dilakukan secara rutin agar dapat meningkatkan kreativitas masyarakat desa, khususnya bagi perempuan.
“Kami sangat senang ikut kegiatan seperti ini, inginnya kegiatan ini terus dilakukan dengan pelatihan yang berbeda, misalnya bikin keripik atau bikin kue yang lain dari bahan singkong,” pungkasnya.(*kis)