Bojonegoro – Anggota DPR RI sekaligus MPR RI, Anna Mu’awanah, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan pada malam hari di bulan Desember 2025. Kegiatan tersebut diikuti berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemuda, tokoh masyarakat, hingga perwakilan organisasi kemasyarakatan di Bojonegoro.
Dalam pemaparannya, Anna Mu’awanah menyoroti semakin kompleksnya persoalan kebangsaan menjelang akhir tahun 2025. Ia menyebutkan meningkatnya polarisasi sosial akibat derasnya arus informasi digital, melemahnya etika bermedia sosial, tekanan ekonomi yang memengaruhi kesejahteraan warga, hingga menurunnya rasa persatuan di tengah perbedaan pandangan sebagai tantangan serius yang harus dihadapi bersama.
Menurut Anna, kondisi tersebut menjadi alarm pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar konsep normatif, melainkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata.
“Di bulan Desember 2025 ini, kita dihadapkan pada banyak tantangan, mulai dari persoalan ekonomi, maraknya hoaks, hingga munculnya sikap intoleran di ruang digital. Jika Empat Pilar tidak kita pegang teguh, persatuan bangsa akan sangat mudah tergerus,” ujar Anna Mu’awanah dalam sambutannya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk semakin cerdas dan bijak dalam menyikapi informasi, khususnya di media sosial, serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan. Menurutnya, Pancasila harus menjadi landasan moral, UUD 1945 sebagai pegangan hukum, NKRI sebagai harga mati, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai kekuatan dalam merawat keberagaman.
“Empat Pilar adalah benteng kita dalam menghadapi perubahan zaman. Di tengah ketidakpastian global dan tekanan ekonomi, nilai gotong royong dan keadilan sosial harus terus kita hidupkan,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta sosialisasi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini. Ia menilai banyak masyarakat mulai abai terhadap nilai-nilai kebangsaan karena fokus pada persoalan ekonomi serta kuatnya pengaruh media sosial.
“Sosialisasi ini membuka kembali kesadaran kami bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan. Justru Empat Pilar mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menjaga persatuan, apalagi menjelang akhir tahun yang penuh dinamika,” ujarnya.
Peserta lainnya berharap kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, khususnya menyasar generasi muda, agar memiliki pemahaman kebangsaan yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa.
Melalui kegiatan ini, Anna Mu’awanah berharap masyarakat mampu menghadapi berbagai tantangan di akhir tahun 2025 dengan sikap yang bijak, toleran, serta berlandaskan nilai-nilai kebangsaan demi terwujudnya Indonesia yang kuat dan bersatu.






