Pendidikan

Penyuluhan Bahaya Bullying dan Pornografi di Ponpes Ar Ridwan Al Maliky

×

Penyuluhan Bahaya Bullying dan Pornografi di Ponpes Ar Ridwan Al Maliky

Sebarkan artikel ini
Penyuluhan Bahaya Bullying dan Pornografi di Ponpes Ar Ridwan Al Maliky
Penyuluhan Bahaya Bullying dan Pornografi di Ponpes Ar Ridwan Al Maliky

Bojonegoro – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bojonegoro, bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3A KB) Kabupaten Bojonegoro, mengadakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) tentang bahaya perilaku bullying dan pornografi di Pondok Pesantren (Ponpes) Ar Ridwan Al Maliky, Desa Sukorejo, Kecamatan Kota Bojonegoro.

Pembinaan ini dihadiri oleh santri dan santriwati Ponpes Ar Ridwan Al Maliky serta pengasuh Ponpes, KH. Tzalis Dhuha Ridwan. Materi disampaikan oleh Aipda Ananta Kusuma dari unit PPA Satreskrim Polres Bojonegoro dan Rohmad Prima dari P3A KB Pemkab Bojonegoro.

Aipda Ananta Kusuma menjelaskan bahwa bullying merupakan tindakan yang memiliki ancaman pidana dan harus diantisipasi sejak dini. Penggunaan smartphone tanpa pengawasan orang tua sering menjadi pemicu utama perilaku negatif seperti bullying dan kekerasan seksual. Oleh karena itu, penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para remaja tentang bahaya perilaku tersebut dan batasan hukum yang mengaturnya.

Dalam kesempatan ini, Aipda Ananta Kusuma juga menyoroti pentingnya keterlibatan multi-stakeholder, termasuk guru, orang tua, dan instansi terkait, dalam penanganan kasus bullying dan kekerasan seksual di sekolah.

Dengan penyuluhan ini, diharapkan para remaja dapat lebih waspada dan terhindar dari perilaku negatif seperti bullying dan pornografi. Polri dan P3A KB Kabupaten Bojonegoro berharap agar upaya ini memberikan efek positif dalam kesadaran dan pemikiran para pelajar tentang bahaya tersebut.

“Mari bersama-sama menjaga, mengingatkan, dan memastikan tidak ada tindakan kekerasan, bullying, serta pornografi di lingkungan sekolah kita,” tutup Aipda Ananta Kusuma dalam keterangannya kepada media. (fa/rin)