Kabar Desa

Dapur SPPG Deru Sumberrejo Jaga Kualitas dan Keberagaman Menu MBG untuk 3.676 Penerima Manfaat

×

Dapur SPPG Deru Sumberrejo Jaga Kualitas dan Keberagaman Menu MBG untuk 3.676 Penerima Manfaat

Sebarkan artikel ini

Suaradesa.co, Bojonegoro – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bojonegoro terus menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan mutu layanan gizi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui pemantauan rutin memastikan seluruh dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) menjalankan standar kebersihan, kualitas, serta keberagaman menu sesuai kebutuhan gizi penerima manfaat.

Salah satu dapur yang menjadi perhatian adalah Dapur SPPG Deru, Kecamatan Sumberrejo. Dapur ini melayani sebanyak 3.676 penerima manfaat, yang terdiri atas 3.356 siswa sekolah dan 320 B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita) dari enam desa — Deru, Ngampal, Sendangagung, Pekuwon, Kedungrejo — serta satu lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Muhammadiyah di Desa Sumberrejo.

Kepala SPPG Deru, Mukhozin Darmawan, mengatakan pihaknya terus berupaya menjaga kualitas menu dan kebersihan dapur agar tetap sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional.

“Untuk pemilihan menu ditentukan oleh ahli gizi yang berkoordinasi dengan chef dapur serta sepengetahuan kepala dapur dan Persagi Bojonegoro,” ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Sementara itu, Asisten Lapangan (Aslap) SPPG Deru, Dwi Pradani Putri, menjelaskan bahwa sisa makanan selalu ada setiap hari, namun jumlahnya tidak pasti karena tergantung pada menu yang disajikan. Menurutnya, perbedaan selera tiap penerima manfaat menjadi faktor utama.

“Kadang ompreng kembali dalam keadaan kosong, kadang juga masih ada sisa. Tapi lebih sering habis,” jelasnya.

Menariknya, SPPG Deru juga menerima request menu dari penerima manfaat, baik melalui media sosial maupun surat yang diselipkan di ompreng. Menu yang paling sering diminta antara lain mie ala gacoan, spaghetti, burger, nasi goreng, ayam geprek, dan dimsum.

“Namun semua permintaan tetap kami koordinasikan dulu dengan ahli gizi dan Persagi,” tambah Dwi.

Untuk menjaga standar gizi, ada sejumlah bahan makanan yang dihindari, seperti telur orak-arik — karena dikhawatirkan tak memenuhi porsi gizi — serta bahan pemicu alergi seperti udang dan produk frozen food. Dapur SPPG Deru juga mengganti penggunaan santan dengan kemiri sebagai alternatif yang lebih sehat.

“Kami juga menghindari santan, makanya diganti kemiri,” beber Mukhozin.

Respons positif datang dari para orang tua penerima manfaat. Nurul Qomariyatul Badriyah, salah satu wali murid dari PAUD KB Tapas Sahlaniyah Darusalam, mengaku senang dengan menu yang disajikan SPPG Deru.

“Anak saya suka semua menunya, terutama mie dengan dimsum dan ayam tepung. Apalagi SPPG Deru aktif di media sosial, jadi saya bisa tahu menu harian anak,” tuturnya.

Melalui komitmen menjaga kualitas dan komunikasi aktif dengan penerima manfaat, Dapur SPPG Deru menjadi salah satu contoh keberhasilan pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis yang berorientasi pada kesehatan, gizi seimbang, dan kepuasan masyarakat. (fa/him)